
Setiap negara pasti memiliki keunikan dan ciri khasnya sendiri-sendiri. Tunisia terkenal dengan negara yang kaya akan peradaban. Juga, terdapat banyak destinasi wisata yang memanjakan mata.
Tidak lain dan tidak bukan, para delegasi acara Simposium Kawasan nanti kurang lengkap kalau tidak mencoba makanan khas Tunisia. Kuliner di Tunisia rata-rata memiliki aroma rempah yang lebih dominan, yakni perpaduan cita rasa Timur Tengah dan Afrika.
Berikut ini adalah 5 kuliner khas Tunisia yang wajib teman-teman coba dan dibuktikan kelezatannya.
Kuskusi/ Couscous

Makanan pokok yang masyhur di kalangan maghrib araby (Tunisia, Maroko, Aljazair, Libya, dan sekitarnya). Kuskusi dengan bahan dasarnya adalah gandum dengan cara dikukus. Adapun cara penyajiannya, biasa ditemani dengan daging sapi atau daging ayam, kentang rebus, telur setengah matang, cabe hijau rebus, buah zaitun, dan sayur-sayuran.
Syurbah

Makanan ini adalah makanan pendamping dan bukan makanan utama. Dikenal dengan harga yang terbilang murah, cukup satu mangkuk kecil senilai Rp 2.500 – Rp 5.000.
Selain itu, syurbah juga dikenal sebagai makanan pembuka ketika bulan ramadhan. Tak usah gundau meskipun sekarang bukan bulan Ramadhan, teman-teman delegasi juga masih tetap bisa mencicipi makanan ini, karena terdapat di tempat-tempat makan samping jalan.
Adapun bahan syurbah sendiri terbuat dari campuran antara gandum dan beras tunisia. Dan cara penyajiannya, biasa ditemani dengan kacang, daging, daun seledri, dan kuah syurbah. Atau mungkin kalau di indonesia, ini bisa dibilang semi-semi bubur atau soup.
Brik

Nah, teman-teman delegasi pasti sangat suka dengan makanan dengan jenis gorengan. Brik ini adalah makanan ringan atau semacam gorengan dari tunisia, yang didalamnya terdapat telur, tuna suwir, daging ayam, bawang2an, dan daun seledri.
Lablabi

Lablabi adalah soup dengan tekstur yang kental dan rasa yang cukup nikmat. Biasa kita makan ketika cuaca sedang gerimis ringan atau ketika malam hari, dengan keadaan lablabi masih panas.
Makanan ini semi-semi soup yang berisi kacang rebus dan roti bagguette yang dipotong kecil-kecil dilengkapi dengan irisan bawang putih tipis, jinten, minyak zaitun, cuka atau air jeruk lemon, ditambah telur setengah matang dan daun bawang yang membuat lablabi ini terasa lebih nikmat saat dikonsumsi.
Selain itu, soup ini biasanya menjadi hidangan wajib masyarakat Tunisia pada saat awal Ramadan. Dan soup Lablabi adalah menu yang tergolong dengan harga murah dan sangat mudah dijumpai teman-teman di Tunisia.
Tajine

Makanan khas Tunisia ini biasa dihidangkan sebagai lauk atau sebagai makanan utama.
Tajine ini hampir sama seperti frittata Italia. Dengan bahan dasarnya adalah telur dan dimasak bersama dengan campuran peterseli, bawang bombay, keju, harissa/ saus sambal, kunyit, zaitun, dan daging ayam yang dipotong dadu, daging cincang, maupun hati cincang.
Naah cukup menggoda perut kita bukan ? so, teman-teman delegasi Simposium Kawasan nanti wajib mencicipi nikmatnya kuliner di Tunisia. Dengan makanan khas tradisionalnya perpaduan antara Arab dan Afrika, eits bukan hanya itu, Tunisia terletak di Afrika Utara yang cukup didominasi juga dengan makanan-makanan khas Eropa.