PPI TUNISIA

Terlahir Kembali

Semua orang pasti pernah mengalami suatu masa pada titik dimana ia hanya menjalani hidup apa adanya, tanpa ambisi, tujuan, dan bahkan takut untuk menaruh harapan, terlebih lagi pada manusia. Yah, bisa disebut seperti air hanya mengalir mengikuti arus yang membawanya atau seperti angin yang bergerak bebas menerjang apapun tanpa arah, tanpa tujuan.

Capek? Iya. Bosan? Jangan ditanya lagi. Tidak ada satupun kata yang sesuai untuk menjelaskan itu semua. Pastinya titik itu hadir kala masa-masa sulit menghampiri. Entah itu pahitnya usaha yang tidak pernah berhasil. Mungkin juga sakit karena salah menaruh hati atau frustasi kalah bermain game. Bisa jadi salah memasang angka dalam judi online. Semua itu bisa terjadi. Tidak terhitung alasan yang membawa manusia menuju titik ini.

Titik jenuh bukanlah titik terendah dalam hidup. Titik ini hanyalah transisi untuk kembali pada jalan yang kita inginkan. Memang tidak banyak yang bisa dilakukan dalam titik ini. Kita hanya melakukan yang kita inginkan, tak kurang apalagi lebih. Dikatakan bahagia? Mungkin iya, tapi juga tidak. Yang pasti titik inilah yang akan membawa kita pada pribadi yang baru. Mungkin pribadi yang selama ini kita inginkan, bahkan bisa jadi pribadi yang benar-benar tidak pernah terbesit dalam pikiran.

Dalam teori Fisika, kita diajarkan tentang hukum aksi dan reaksi. Jika suatu benda mendapatkan gaya, maka benda tersebut akan memberikan kekuatan yang sama besar terhadap sumber gaya tersebut secara berlawanan. Banyak dari kita yang termakan asumsi rumus ini dalam menjalani kehidupan. Sering kita berfikir semakin keras usaha yang kita berikan, maka semakin besar hasil yang kita dapatkan. Tak jarang banyak juga dari kita yang memaksakan diri ketika kita terjatuh, tetapi masih terus berlari untuk mendapat apa yang kita inginkan. Tapi, ini semua bukan tentang teori Fisika

Dunia ini dinamis, tidak selalu relevan dengan rumus-rumus maupun teori-teori yang kita pelajari di bangku sekolah. Kita membutuhkan pengalaman, analogi dan insting kemanusiaan dalam hidup. Lakukan apa yang kita inginkan sekarang. Tidak ada yang menjamin apakah itu selalu baik terlebih lagi di mata orang lain. Tetapi, apa yang menurut kita baik, tidak akan pernah membuat kita menyesal. Kelak kalaupun menyesal, berarti kita hanya membuat keputusan yang keliru.

Simpel bukan? Entah apa yang Tuhan rencanakan dalam titik ini. Tapi, setelah melewati titik ini semua orang pasti akan menemukan esensi yang telah lama hilang dari dirinya. Kita bisa menyebutnya “Terlahir Kembali”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *