PPI TUNISIA

Essay Moderasi Beragama SK Timtengka: Gagasan Berbasis Pengalaman Timtengka

Bulan Juli adalah bulan Simposium. Tahun 2023 ini, PPI Tunisia menjadi tuan rumah acara Simposium Kawasan Timur Tengah dan Afrika yang akan dimulai pada 17-21 Juli 2023 bertempat di Hotel Africa, Tunis.

Acara besar ini disambut dengan rentetan acara yang menarik, inspiratif dan bermanfaat tentunya. Terdapat beberapa acara pra Simposium Kawasan 2023. Diantaranya, webinar yang telah dilaksanakan pada sabtu, 4 Februari 2023 yang mengusung tema “Inspirasi dari Nusantara: Keindonesiaan, keislaman, dan kemanusiaan”.

Dialog Ilmiah yang telah dilaksanakan pada Rabu, 7 Juni 2023 dengan tema “Memahami Timur Tengah: Sosial Budaya, Ekonomi, dan Politik”, lomba menulis esai yang bertemakan “Poros Global Moderasi Beragama Indonesia-Timur Tengah”, dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Lomba menulis esai ini dibuka sejak 1 Juni 2023 dan akan ditutup pada 10 Juli 2023, yang artinya masih ada kesempatan untuk teman-teman seluruh mahasiswa Timur Tengah dan Afrika untuk mengikuti, mendaftar, dan mengumpulkan hasil karyanya.

Lomba menulis esai pada pra acara Simposium Kawasan 2023 kali ini bertemakan “Poros Global Moderasi Beragama Indonesia-Timur Tengah”. Judul ini sangat relevan dan marak didiskusikan di Indonesia maupun mahasiswa Indonesia yang berada di Timur Tengah dan Afrika.

Tema tentang Moderasi Beragama. Menurut KBBI, terdapat dua pengertian kata moderasi. Pertama, pengurangan kekerasan. Dan kedua, penghindaran keekstreman. Jika dikatakan, “orang itu bersikap moderat”, kalimat itu berarti bahwa orang itu bersikap biasa-biasa saja dan tidak ekstrem.

Lalu kita lihat dari bahasa Inggris, bahwa kata “moderation” yang berarti average (rata-rata) dan non-aligned (tidak berpihak). Jadi, moderat disini berarti mengedepankan keseimbangan dalam hal keyakinan, moral, dan watak, baik ketika memperlakukan orang lain sebagai individu, maupun ketika berhadapan dengan institusi negara.

Selanjutnya, kita lihat dari bahasa arab, bahwa moderasi dikenal dengan kata wasath atau wasathiyah, yang memiliki kesamaan makna dengan kata tawassuth (tengah-tengah), i’tidal (adil), dan tawazun (berimbang). Dalam konteks ini berarti memilih posisi jalan tengah di antara berbagai pilihan yang ekstrem.

Seperti yang terdapat pada surah Al-Baqarah ayat 143, yang berarti moderasi adalah sikap dan pandangan yang tidak berlebihan, tidak ekstrem, dan tidak radikal.

Jadi, Moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Ekstremisme, radikalisme, ujaran kebencian (hate speech), hingga retaknya hubungan antarumat beragama, merupakan problem yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini.

Untuk lebih lanjut berdiskusi dengan tema “Moderasi Beragama”, teman-teman mahasiswa Timur Tengah dan Afrika bisa memberikan opini, pandangan, serta pendapat yang dapat dituangkan melalui tulisan.

Panitia Simposium Kawasan memberikan wadah untuk mengekspresikan gagasannya lewat “Lomba Menulis Esai” pada pra acara Simposium Kawasan Timur Tengah dan Afrika 2023 ini, jadi tunggu apalagi untuk teman-teman mengikuti dan mengirimkan hasil karyanya sebelum tanggal 10 Juli 2023 dengan total hadiah yang besar, dan akan diumumkan pada saat penutupan acara di Hotel Africa, Tunis.

Untuk selengkapnya, persyaratan dan ketentuan lainnya bisa dilihat di IG PPI Tunisia @ppitunisia dan IG Simposium Kawasan Timtengka @sktimtengka. Ditunggu opini dan karyanya, teman-teman semuaa.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *