PPI TUNISIA

Idealis dan Pragmatis : Memahami Perbedaan dalam Pandangan dan Tindakan Seseorang

Bagaimana jika kita mempertimbangkan kembali pandangan dan tindakan kita, dan melihat apakah kita lebih cenderung kearah Idealis atau Pragmatis? Kedua pandangan tersebut dapat membawa dampak positif dan negatif dalam kehidupan kita dan masyarakat.

Melalui artikel ini, penulis akan membahas menjadi beberapa bagian yaitu tentang definisi dan perbedaan idealis dan pragmatis, serta contoh-contoh pandangan dan tindakan yang termasuk ke dalam kategori tersebut. Selain itu, kita juga akan membahas tentang dampak positif dan negatif dari kedua pandangan tersebut, dan cara mempertimbangkan kembali pandangan dan tindakan kita agar lebih seimbang antara idealis dan pragmatis.

Secara umum, idealis adalah seseorang yang cenderung memegang teguh nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral, dan berusaha untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pragmatis adalah seseorang yang cenderung mempertimbangkan hal-hal yang praktis dan efektif, dan berusaha untuk mencapai tujuan dengan cara yang paling efisien, bahkan jika itu berarti mengorbankan nilai-nilai tertentu.

Pada situasi tertentu, idealis dan pragmatis dapat memiliki pendekatan yang berbeda dalam menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan mereka.

Contoh pandangan idealis adalah seseorang yang sangat memegang teguh nilai-nilai ideal seperti kejujuran, keadilan, dan kemanusiaan, dan lebih mementingkan nilai-nilai tersebut daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Contoh tindakan idealis adalah seseorang yang rela mengorbankan kepentingan pribadi atau kelompok demi kepentingan yang lebih besar, seperti misi kemanusiaan atau kepentingan umum.

Sedangkan contoh pandangan pragmatis adalah seseorang yang lebih mementingkan hasil atau tujuan yang ingin dicapai daripada nilai-nilai atau prinsip tertentu. Contoh tindakan pragmatis adalah seseorang yang mengambil tindakan yang paling efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu, tanpa memedulikan nilai-nilai atau prinsip yang mungkin terabaikan.

Namun, perlu diingat bahwa pandangan dan tindakan seseorang tidak selalu dapat dikategorikan dengan mudah ke dalam idealis atau pragmatis, karena seringkali terdapat nuansa yang kompleks dan saling terkait di antara kedua pandangan tersebut.

Keduanya tentu memiliki dampak positif dan negatif. Adapun dampak positif dari pandangan idealis adalah dapat memotivasi seseorang untuk melakukan tindakan yang berdasarkan pada nilai-nilai dan prinsip yang baik, serta memperjuangkan kepentingan yang lebih besar daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dampak positif dari pandangan pragmatis adalah dapat membantu seseorang mencapai tujuan yang ingin dicapai dengan cara yang lebih efektif dan efisien.

Sedangkan dampak negatif dari pandangan idealis adalah dapat membuat seseorang menjadi terlalu keras kepala atau fanatik dalam memegang teguh nilai-nilai dan prinsip tertentu, sehingga sulit untuk beradaptasi dengan situasi yang berubah-ubah atau mengambil keputusan yang lebih realistis. Dampak negatif dari pandangan pragmatis adalah dapat membuat seseorang menjadi terlalu fokus pada hasil atau tujuan yang ingin dicapai, sehingga mengabaikan nilai-nilai atau prinsip tertentu yang mungkin penting untuk dipertahankan.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan kembali pandangan dan tindakan kita agar lebih seimbang antara idealis dan pragmatis, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan dengan cara yang lebih optimal dan sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip yang baik.

Cara mempertimbangkan kembali pandangan dan tindakan kita agar lebih seimbang antara idealis dan pragmatis adalah dengan mengambil pendekatan yang lebih fleksibel dan adaptif terhadap situasi yang berubah-ubah. Kita dapat mempertimbangkan kembali nilai-nilai dan prinsip yang kita pegang teguh, serta mengevaluasi apakah pandangan kita masih relevan dan sesuai dengan situasi yang ada.

Selain itu, kita juga dapat mengambil pendekatan yang lebih realistis dalam mengevaluasi tujuan yang ingin dicapai, dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan tersebut, seperti sumber daya yang tersedia, waktu yang dibutuhkan, dan risiko yang terkait.

Pada akhirnya, keduanya memiliki nilai dan manfaat yang penting dalam kehidupan kita. Kita dapat mengambil pendekatan yang lebih fleksibel, adaptif, dan realistis terhadap tujuan yang diinginkan dengan cara yang lebih optimal, serta sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip yang baik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *