
“Jihad Santri Jayakan Negeri” Itulah bunyi tema yang dirilis oleh Kemenag dalam memeriahkan Hari Santri Nasional 2023. Menurut Menteri Agama, Yaqut Cholil tema Jihad Santri Jayakan Negeri dapat dimaknai secara historis dan kontekstual.
Secara historis tema ini bermaksud mengingatkan bahwa para santri memiliki andil besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. sedangkan Secara konteksual, tema Hari Santri Nasional 2023 ini menegaskan bahwa santri terus berkontribusi aktif dalam memajukan negeri.
Jihad era modern, tidak lagi merujuk pada pertempuran fisik, melainkan pada perjuangan intelektual yang penuh semangat.
Dalam perayaan Hari Santri Nasional, setidaknya kita jangan sampai lupa dengan diri kita yang sejatinya itu santri. Peran santrilah yang telah membawa Indonesia ini menjadi erat dengan kesatuan.
Era modern saat ini, peran santrilah yang sangat dibutuhkan untuk membawa perubahan-perubahan, perdamaian dunia sekaligus mengawal tanah air melampaui para adidaya-adidaya yang tidak jelas.
Dituntut dengan selalu memiliki intelektual yang luas, yang bisa menggabungkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Tantangan kita berbeda dengan santri zaman dulu, bukan lagi perang melawan penjajah kolonial akan tetapi, tantangan santri era modern tentunya lebih rumit dan kompleks. Kita harus bisa beradaptasi dengan pemikiran-pemikiran barat yang lebih maju dengan tidak meninggalkan kespiritualitasan kita sebagai santri.
Santrilah yang harus bisa berkolaborasi dengan siapapun. Dengan adanya kolaborasi, meyakinkan kita bahwasanya tidak ada satupun manusia yang sama dan manusia pun harus sadar bahwa manusia itu makhluk sosial, karena dengan sadarnya manusia sebagai makhluk sosial akan memberikan rasa tanggung jawab, memperbesar kehidupan sosial dan memperkuat kebersamaan. Selain itu, Santri juga harus dapat mengkolaborasikan pendidikan agama dengan pendidikan umum. Karenanya, jika santri hanya mengandalkan ilmu din (ilmu agama), akan sulit untuk bersaing di era milenial.
Belajarlah dengan siapapun, belajarlah dari kejadian apapun dan belajarlah dari setiap detik yang kalian lewati, ambillah ilmu para Yahudi yang sukses itu.
Pada akhirnya, para santri harus memiliki semangat belajar yang tinggi agar berguna nantinya di masyarakat, sejalan dengan hadits rasul:
من أراد الدنيا فعليه بالعلم، ومن أراد الآخرة فعليه بالعلم، وَمن أراد الاثنتين معاً فعليه بالعلم
Yang artinya:
Barang siapa yang menginginkan dunia, maka dengan ilmu. Barang siapa yang menginginkan akhirat, maka dengan ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka dengan ilmu.
Setelah memiliki semangat belajar tadi, alangkah baiknya kita harus konsisten. Mengutip dari Jeremy Bentham, seorang filsuf asal inggris bahwasanya ”Kualitas terlangka dari seorang manusia adalah konsisten”. Oleh sebab itu kita harus mengingat tujuan awal manusia diciptakan agar kita senantiasa konsisten semangat mencari ilmu dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun kalian berada.
Sekali lagi, “Jihad Santri Jayakan Negeri” Ingat bahwa santrilah yang akan meneruskan estafet kepemimpinan Ulama-ulama kita terdahulu. Kalau bukan santri, mau dibawa kemana bangsa ini berlayar?