
Untuk mengobati rasa rindu Mahasiswa Indonesia di Tunisia menghadiri salat idul fitri bersama Warga Negara Indonesia (WNI) di halaman wisma KBRI Tunis, Rabu(5/6). Salat idul Fitri yang berlangsung dengan khidmat tersebut diimami oleh Ahya Jazuli yang merupakan mahasiswa Pascasarjana Universitas Zaitunah, kemudian dilanjutkan oleh ustadz Ardi Pramana selaku Khotib Idul Fitri, ia mengingatkan agar kaum muslimin mampu memetik hikmah dari bulan Ramadhan untuk lebih dekat kepada Allah SWT “Semoga bulan Ramadhan kali ini bisa membuat kita lebih dekat kepada Allah SWT dan memperkuat amal dan ilmu,” pungkas ustadz Ardi.
Sajian beranekaragam santapan khas lebaran di Indonesia pun tersedia seperti ketupat, opor, rendang, sate, bakso dan aneka kue kering.
Tidak hanya berhenti disitu, acara dilanjutkan dengan berbagai penampilan oleh mahasiswa Indonesia di Tunisia seperti marawis, tari saman, dan nasyid akapela. Pada kali ini duta besar Swiss untuk Tunisia bersama istrinya yang berasal Indonesia turut menyaksikan berbagai penampilan yang dibawakan oleh PPI Tunisia. “Saya terharu mengikuti rentetan acara idul fitri di Tunisia, lebaran pertama kali di Tunisia mengingatkan saya akan Indonesia. Semoga semua yang ditampilkan bisa dikembangkan lagi kedepannya,” jelas Ambar Thévoz Isteri dari Duta Besar Swiss.

Ikrar Nusa Bhakti selaku Duta Besar RI untuk Tunisia memberikan mengungkapkan kegembiraannya atas kemeriahan acara tersebut. “Saya sangat senang dengan meriahnya acara hari ” ujar Ikrar.
Masyarakat Indonesia yang hadir mengaku gembira karena meski jauh dari tanah air, suasana hangat di Wisma Duta dan silaturahmi erat sesama warga Indonesia di Tunisia mengingatkan pada suasana Lebaran di tanah air. Begitu juga hidangan yang tersaji cukup mengobati kerinduan mereka terhadap makanan khas Lebaran di Indonesia. “Alhamdulillah meskipun jauh dari Indonesia meninggalkan orang tua, tapi saya masih bisa berkumpul bersama saudara sebangsa yang lain,” jelas wanita asal Bekasi tersebut.