
Indonesia tidak pernah kehabisan pelajar yang terus berkarya dengan ide-ide inspiratif untuk membangun negara yang lebih maju. Menjadi mahasiswa Indonesia yang belajar di Tunisia adalah sebuah kesempatan besar untuk mengambil pelajaran melalui karya-karya dari para pemikir ulama yang berada di negara ini. Tokoh pemikir yang tidak hanya terkenal di negaranya saja, akan tetapi karyanya hingga diakui oleh dunia.
Tahun ini, Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tunisia berkesempatan menjadi tuan rumah dalam acara Simposium Kawasan yang menjadi program besar Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika (PPIDK Timtengka) yang akan digelar pada 17 hingga 21 juli mendatang di hotel Africa, Tunis.
Delegasi terbaik dari perwakilan 18 PPI Negara di kawasan Timur Tengah akan berkumpul saat Simposium Kawasan, dimana ketua panitia Simposium Ahmad Hashif Ulwan menggagas tema “Poros Global Moderasi Beragama di Indonesia dan Timur Tengah”.
Sejalan dengan tema tersebut maka rasanya sudah pantas Simposium tahun ini mengambil pembahasan yang cocok dan cukup menarik. Tidak hanya mengenalkan moderasi beragama kepada para mahasiswa Indonesia saja, namun pelajar Indonesia yang berada di Timur Tengah juga harus bisa membawa moderasi beragama berbasis pengalaman.
Jauh sebelum acara simposium ini, duta besar Indonesia untuk Tunisia rupanya sudah mengenalkan moderasi beragama di Indonesia ke Tunisia melalui wawancara dengan kompas yang membahas Indonesia-Tunisia menebar moderasi beragama.
”Kami akan menerjemahkan buku-buku moderat Indonesia ke dalam bahasa Arab. Seperti halnya buku Islam, Kemodernan, dan Keindonesian oleh Nurcholis Madjid yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Pada pertengahan Maret ini, buku tersebut akan dibedah di Tunisia,” ujar Zuhairi Misrawi, Duta Besar RI untuk Tunisia.
Tak hanya itu Zuhairi Misrawi sangat tegas dalam mengkritik suatu hal yang mengatasnamakan agama baik itu Radikalisme ataupun Puritanisme. Ia juga selalu semangat dalam menyadarkan dan mendorong akan pentinya moderasi beragama untuk masa depan Indonesia.
Dengan itu, Ia sangat mendukung penuh simposium tahun ini, dengan harapan acara ini ikut dimeriahkan oleh mahasiswa Indonesia yang berada di Timur Tengah untuk menyumbang ide-ide yang dapat menghasilkan kesepakatan bersama serta membawa kontribusi kepada Indonesia untuk lebih maju kedepannya.
Penulis : Nurul Najmi Kamilia Suganda