Tunisia – Salah satu warga Nahdliyyin Tunisia yang bernama A Muntaha Afandie atau akrab disapa dengan “Kang Mun” telah berhasil menyelesaikan ujian terbuka Promosi Doktor di Ecole Doctorale, Faculté des Lettres, des Arts et des Humanités, Université de la Manouba

“judul penelitian saya adalah al-Isti’araat al-Tashawwuriyyah fi Kutub al-Tashawwuf: A’maal ‘ibn Arabi Namuzajan (Metafora Konseptual dalam Kitab-kitab Tasawuf: Karya-Karya ‘Ibn ’Arabi sebagai Model).” Ucap Kang Mun saat ditanyai pers LTNNU pada Jumat (05/01/2023).

Ia mengatakan, karya tersebut membahas metafora konseptual, bagaimana proses kreatif imajinasi yang dilakukan oleh Ibn Arabi dalam karya-karyanya dengan pendekatan linguistik. Hal itu menarik, karena kebanyakan kajian terhadap Ibn Arabi itu tentang tashawwuf falsafi, masih sedikit yang menggunakan pendekatan kebahasaan. Padahal kita tahu, karya-karya Ibn Arabi adalah bahasa. Maka, penelitian ini mengisi ruang kosong tersebut.

A Muntaha Afandie dinyatakan lulus dengan predikat nilai summa cumlaude dan berhasil mempertahankan disertasinya di depan para penguji yaitu Prof. Lazhar Zanned (promotor, Université de la Manouba), Chokri Saadi (ketua sidang, Université de Tunis), Mohammed Bettaieb (penilai I/ penguji I, Université de la Manouba), Mohamed Salah Bouomrani (penilai II/ penguji II, Institut Supérieur des Etudes Appliquées en Humanités de Gafsa), dan Narjes Badis (penguji III, Université de Tunis-El Manar).

Ibn Arabi merupakan tokoh Sufi dan penyair terkemuka. Ia bernama lengkap Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah Hatimi at-ta’i lalu kemudian dikenal sebagai Ibn Arabi. Seorang tokoh sufi dalam bidang Tasawwuf yang berasal dari Andalusia. Ia meninggal dan dimakamkan di kota Damaskus pada tahun 638 H.

Mengkaji Ibn Arabi itu sangat berat, apalagi ditambah dengan pendekatan kebahasaan. Begitu yang disampaikan oleh pembimbing dan penguji yang lainnya. “Saya bangga karena kamu bisa mempertahankan argumentasimu.” Ujar Prof. Narjess Badis sebagai dewan penguji III.

A Muntaha Afandie adalah satu-satunya mahasiswa Indonesia yang mengenyam pendidikan di Universitas Manouba. Ia merupakan mahasiswa PPI Tunisia angkatan 2013 sejak tercatat sebagai mahasiswa Magister hingga Doktoral saat ini.

Kang Mun juga merupakan pendiri PCINU Tunisia yang kiprah untuk organisasi tertuang dalam dedikasi dirinya selama menjabat sebagai ketua tanfidziyyah PCINU Tunisia. Hingga saat ini, PCINU Tunisia tetap eksis menjalankan program-program yang berorientasi pada pengembangan intelektualitas warga Nahdliyyin.

Salah satu karya Kang Mun yang sudah terbit diberi judul formulasi nalar nahwu, yaitu buku yang membahas tentang asal muasal terciptanya tata bahasa Arab dari bentuknya yang masih sederhana hingga menjadi nomenklatur independen sebagai mana tertuang dalam epilog bukunya yang disampaikan oleh Prof. Tahar bin Yahia.

Sidang ini ramai dihadiri oleh mahasiswa Indonesia di Tunisia khususnya PPI Tunisia dan warga Nahdliyyin Tunisia. Walaupun lokasinya cukup jauh akan tetapi mereka turut antusias meramaikan dan memberikan dukungan.

Setelah kembalinya ke Indonesia, Kang Mun akan berkomitmen untuk terus mengamalkan ilmu yang telah ia peroleh di Negeri Ibn Khaldun selama bertahun-tahun. Tunisia akan selalu dikenang dan tidak akan terlupakan.